NGGAK NGROKOK=BANCI

24Des07

stopsmoking1.png

ups,maap saja bagi anda yang bukan perokok.bukan aku mo nantang perang ato adu argumen boss.gini,anda sering dengar kan teman atau siapa lah yang bilang “nggak ngrokok=banci”.maap saya bukannya mau merendahkan anda kaum transeksual,karena arti transeksual dan banci menurut kamus saya jauh berbeda,nanti suatu saat saya pengin nulis tentang ini,kalo nggak alpa.

ah,sekali lagi saya bukan mau beradu argumen di sini.aku teringat kembali kata-kata itu karena beberapa hari ini napsu birahi merokok ku berkurang entah kenapa.sempat juga berfikir untuk berhenti dari jaring neraka ini tapi ada sebuah ketakutan yang menghantuiku.

apa itu?

aku bukannya takut pada bahaya merokok yang di tulis jelas di kemasan rokok,sebenarnya ada seh dikit,terutama yang menyebabkan impotensi itu hehe..  tapi aku lebih takut akan “kehilangan” teman-temanku yang memang kebanyakan adalah golongan ahli neraka ini.

ini bener boss,aku pernah punya pengalaman berhenti merokok selama 4 bulan full,aku bener-bener merasa menjadi manusia tak berarti waktu itu.terbuang dari pergaulan yang biasa ku dapatkan,dan sempat mendapatkan hadiah “nggak ngrokok=banci”.rasa percaya diriku hilang,seolah menjadi manusia paling tolol di dunia ini.

ah,itu memang alasan pribadi yang sangat tidak berbobot sebenarnya.tapi itu memang kenyataanya boss.dan sampai saat inipun aku menganggap rokok sebagai teman yang paling bisa ngerti aku.di saat aku benar-benar terjepit,rokok hadir layaknya malaikat yang turun dari langit ke tujuh,uh serem..

tapi gimanapun,suatu saat nanti aku pengin berhenti dari kebiasaan kurang baik ini tanpa harus kehilangan rasa percaya diri.

ada saran boss?



12 Responses to “NGGAK NGROKOK=BANCI”

  1. Ah perasaan mas aja. Saya tidak pernah merokok dari dulu dan tidak merasa minder. Pergaulan masih ok2 aja walaupun sering menghirup asap rokok dari teman-teman saya.
    Bagaimanapun juga kesehatan lebih utama daripada takut kehilangan pergaulan. Mungkin masih muda, jadi belum merasakan efeknya di hari tua.

    Peace.

    aku juga nganggap gitu boss,tapi kadang yang samar2 itu (perasaan) susah di mengerti

  2. sebenarnya ada… sering2 liat gambar2 atau foto2 akibat merokok itu…. kan semakin takut mengkonsumsi rokok.. gimana?

    efeknya cuma bentar bozz

  3. 3 Randi

    ya kalau gitu, ngerokok pas kumpul2 sama kawan2 aja. pas lagi bergaul sama kawan2.

    Pas lagi sendirian ga usah.

    Citra soal maskulinitas ngerokok itu kan citra iklan yang dibuat sama pabrik rokok, dan kemudian diterima gitu aja sama konsumen. Kalo ingin jaga citra maskulinitas, mungkin ada banyak cara lain kali ya.

    kalo kita ngikutin citra iklan yang untung pabrik rokok bos.

    rokok itu barang baru dari suku indian. terus dibawa ke eropa, terus nyebar ke dunia di negara2 jajahan. jadi ya… relatif juga kali ya kalau ngerokok itu ukuran kejantanan. awalnya kan lokal indian.

    pabrik rokok naruh zat candu di rokok, makanya perokok kayak kita sering kecanduan. semua racun tuh ada di sana semua.

    Tapi kalau konsep diri kuat, cuek aja, ga usah ngerokok. Ada yg bilang banci? Tantang duel aja boz, siapa yang menang 😀

    Kalau ga tahan juga dijatah aja boz 1 bulan 1 batang.

    Saya pernah masuk rumah sakit, boz. Saya sekamar dengan pasien yang paru2nya terus menerus berdarah akibat masa mudanya ngerokok berat.

    Semua terserah boz. sekali2 mugnkin gpp kale ya. tapi kagak sama skali lebih baek la.
    tinggal diatur2 aja,

    ah,terima kasih boss atas nasehat yang baik banget

  4. Faktanya .. banyak transexual, wanita – dan hal2 yang dianggap tidak macho – juga merokok. Apakah ketika seorang wanita atau seorang transexual merokok maka mereka akan menjelma menjadi seorang laki2?? .. apakah merokok adalah BUKTI sebagai laki2 sejati?? padahal faktanya tidak harus selalu begitu.

    Saya tidak menentang rokok tapi juga tidak penganjur merokok. Itu hak setiap orang untuk memilih dan tidak ada keinginan untuk menyuruh atau melarang. Sepanjang sama2 menghargai hak asasi semua orang, saya pikir itu oke2 aja. Yang anti rokok, mempersilakan orang merokok. Yang pro prokok, juga mempersilakan orang untuk menghirup udara yang bersih tidak tercemar asap rokok.

    Rasa2nya hidup akan damai .. jika semua orang saling menghargai hak asasi manusia. Tidak perlu ada stigma .. yang ga ngrokok banci atau yang ngrokok itu macho. Itu hanya persepsi. Karena faktanya .. banyak orang2 yang gentlement justru tidak merokok. Banyak orang2 sukses yang juga tidak merokok. Banyak orang2 yang temannya ‘segudang’ .. juga tidak merokok.

    Hidup itu bagaimana kita menyikapi secara arif. Hidup itu – gagal dan sukses – tidak ditentukan oleh merokok atau tidak merokok. Jika kita berkualitas .. pasti kita akan sukses. So .. monggo silakan merokok .. hargai hak asasi orang yang tidak merokok. Juga monggo tidak merokok .. tapi hargai juga hak asasi orang yang merokok.

    Sukses ya bro …

    betul kali boss, itulah kenapa aku pengin berhenti merokok

  5. bener juga boss,tapi tu efeknya cuma bentar.kumat lagi hehe..

  6. GAK NGEROKOK = SAKAU

    hiks..
    **dah 4 hari gak bisa ngerokok di rumah sakit**

    ah,betul itu boss..hanya kita para perokok yang tahu gi mana rasanya sakau.eits,semoga cepat sembuh boss

  7. justru yang nggak merokok itu yang keren.. 8)

  8. wekz chika memuji saya dengan kata keren 😀
    *saia tidak merokok :D*

  9. saya setuju dengan pendapat mas pr4s. saya ga merokok dan selama ini saya fine2 aja. meskipun teman2 saya mayoritas perokok.

    tapi kalau menurut saya, halangan utama berhenti merokok karena kecanduan/ ketergantungan.

  10. merokok…………….????????????

    karena ketika habis makan, belum ada yang satu itu rasanya ada yang kurang
    dan ketika disela2 jari kehilangan sisipan yang satu itu rasanya ada sesuatu yang ilang.

    tapi itu dulu….
    bener memang itu yang dialami oleh para ahli hisab itu….
    rasanya pahit kalau pakai nyedot itu….

    itu dulu saya hanya ikut-ikutan kebanyakan orang
    wong ora satu kampung rokokan semua
    padahal kebiasaan dikampungku rokoknya rokok lintingan
    rokok yang diracik sendiri
    disana ada tembakau, kemenyan, klembak kadang ditambah dicengkeh

    saya kalo pas kumpul acara kenduri
    setelah acara selesai sekujur badan bau kemenyan
    ya begitulah ….. sebuah kebiasaan yang menjadi tradisi

    kadang-kadang saya juga ikut2an merokok
    tapi gengsi kalo ikut pake lintingan
    heheheeee….

    terus kupikir-pikir
    akhirnya kepikiran untuk tidak ikut2an merokok
    akhirnya ya kuputuskan untuk tidak merokok
    dan akhirnya ketemu juga dengan komunitas yang tidak suka rokokan

    ya anggaran rokok itu ku ganti dengan anggaran jajan, sedikit beli buku
    dan ingin membudayakan gemar berinfak…….

    dan ketika ketemu dengan temann seperjalanan
    setelah basa basi, ngalor ngidul
    akhirnya dia keluarkan dari sakunya kotak kecil
    lalu dia menawarkan kepadaku
    “rokok mas… monggo”
    aku jawab “monggo pak, saya dah g rokok”

    dan bener….
    dia akhirnya pun curhat
    “sebenarnya juga dah lama ingin tidak merokok mas”
    “saya salut sama sampeyan yang bisa tinggalkan rokok”
    “iya pak katanya rokok dapat mengakibatkan kanker” tambahku
    “betul mas, terutama KANTONG KERING, hahahahahahaaaaa”

    dan memang tidak satu dua orang yangg kutemui dari para perokok
    bahwa sebenarnya mereka juga ingin berhenti dari kebiasaan itu.

    wong orang tuaku yang perokok juga melarang anak-anaknya untuk merokok

    ya monggo masalah rokok kembalinya pada diri kita sendiri……..

  11. @warso bumen
    baca tulisan sampean serasa balik kampung,ah enaknya..


  1. 1 MABOK LAGI..AH! « Lahapasi’s Weblog

Tinggalkan Balasan ke -tikabanget- Batalkan balasan